Minggu, 27 November 2022

LATIHAN SOAL PAS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS XII

MULTIPLE CHOICE

1.    Untuk tigas soal dengan nomor berturut-turut!

Kitab Ayub menceritakan kepada kita tentang seseorang yang hidup di tanah Us, kaya dengan hewan ternak peliharaannya, hasil tanah miliknya dan jumlah anak-anaknya. Namun atas hasil pembicaraan di surga, Tuhan mengizinkan ujian bagi Ayub, dan satu persatu dari segala miliknya diambil daripadanya mulai dari anak-anak dan harta miliknya. Namun Ayub tetap setia dengan berpegang bahwa “Tuhan sudah memberi, Tuhan yang mengambil kembali, terpujilah Tuhan.” (1:21)

Namun kemudian datanglah ujian berikutnya  di mana ia mendapat penyakit yang menjijikkan, sampai istrinya tidak dapat memberikan dukungan moral lagi, menyuruh Ayub mengutuk Tuhan lalu mati. Namun iman Ayub lebih besar daripada iman istrinya, dan sekali lagi menunjukkan imannya: “Jika kita menerima hal yang baik dari Tuhan, mengapakah kita tidak menerima yang buruk?” (2:10)

Lalu tiga teman-teman Ayub datang, Elifas, Bildad dan Zofar. Mereka melihat kondisi Ayub yang menyedihkan, dan rasa kasihan mereka hilang, sebab mereka yakin mereka sedang berhadapan dengan seseorang yang sedang dikutuk oleh Tuhan. Mereka seperti orang-orang pada jaman itu beranggapan bahwa berkat kekayaan adalah penghargaan Tuhan bagi kebajikan, dan musibah adalah hukuman Tuhan atas dosa. Maka melihat kondisi Ayub yang mengenaskan mereka berkesimpulan bahwa hal ini disebabkan oleh dosa-dosa Ayub.

Ayub telah menderita selama berbulan-bulan. Ayub telah menjadi seorang yang kurus kering (19:20). Oleh karena kekerasan sikap teman-temannya, dan kepahitannya karena tak menerima simpati dari teman-temannya itu, maka setelah pengalaman penderitaan mental dan fisik yang lama, maka kesabaran Ayub yang luar biasa itu akhirnya sirna, dan ia mulai mengucapkan penyesalan, mengapa Tuhan membiarkan dirinya hidup.

Maka teman-temannya mulai memberikan pandangan mereka sesuai dengan pengertian mereka sendiri tentang Tuhan, yaitu: Ayub bersalah, dan layak dihukum. Jika Ayub bertobat maka semua akan menjadi baik kembali. Namun Ayub menolak interpretasi ini. Ia mengetahui bahwa ia tidak bersalah dan tidak dapat menerima bahwa ia bersalah. Ia mengakui telah melakukan pelanggaran-pelanggaran kecil yang umum dilakukan manusia (13:26; 14:4), tapi tidaklah sepadan dengan penderitaan yang harus ditanggungnya sekarang. Maka terjadilah pergumulan di jiwa Ayub: ia mengetahui bahwa Tuhan itu adil, namun kelihatannya yang dilakukan Allah terhadapnya sungguh tidak adil. Ayub-pun selalu yakin bahwa perlakuan Tuhan terhadap manusia adalah sebanding dengan perbuatannya. Maka jiwanya bergolak. Teman-temannya memberikan jawaban, namun ia dalam hati nuraninya menolak mempercayainya. Maka kedua hal ini yang kelihatannya tidak sesuai: keadilan Tuhan yang sempurna dan dirinya yang tidak bersalah. Maka Ayub menuduh Tuhan telah memperlakukannya dengan tidak adil (27:2) maka ia berharap untuk bertemu dengan Tuhan untuk menyatakan kasusnya, dan ia percaya segalanya akan baik kembali (23:3-7) seolah-olah Tuhan tidak tahu fakta yang sebenarnya. Tetapi sebenarnya Ayub tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia tidak ada yang luput dari pengetahuan Allah (16:20). Ini adalah bentuk pergumulan dalam jiwa Ayub, walaupun ia percaya bahwa pada akhirnya keadilan Tuhan akan dinyatakan baginya (19:23-27).Pada saat ini, Elihu menyampaikan pandangannya. Ia kesal terhadap para pendahulunya yang tak dapat mempertahankan keadilan Tuhan dan meyakinkan Ayub akan kesalahannya. Ia menekankan bahwa penderitaan dan musibah tidak saja merupakan ganjaran/ hukuman tetapi juga bersifat mengobati demi pertobatan.  Oleh penderitaan, Tuhan membuka telinga orang yang menderita untuk menarik diri dari perbuatan yang jahat (36:7-12; 33:14-28). Elihu memaparkan tentang kuasa Tuhan yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan jawaban Tuhan. 

Jawaban Tuhan sendiri datang di dalam badai untuk mengakhiri debat (Ayb 38-42). Ia mengajarkan bahwa manusia tidak seharusnya mengetahui segala rahasia tentang rencana Tuhan. Bagian manusia adalah mengakui, tidak hanya kuasa Tuhan namun juga kebijaksanaan-Nya dan oleh karena itu dengan rendah hati menerima pengaturan alam semesta dan memasrahkan diri pada penyelenggaraan-Nya walaupun hal itu melampaui pengertian manusia yang kecil. Maka untuk menjelaskan hal ini, Tuhan menjabarkan pelajaran tentang kuasa Tuhan yang dinyatakan dengan penciptaan dunia, keajaiban penciptaan terang, hujan, salju, dan alam binatang. Lagi dan lagi Ayub dibawa kepada pengertian bahwa ia tak sedikitpun memahami akan hal ini. Bagaimana Ayub yang tidak mengerti sedikitpun tentang kejadian alam yang terjadi sehari-hari, mengharapkan untuk memahami pengaturan Tuhan akan moralitas dunia dan mengapa ia begitu berani menempatkan dirinya sendiri sebagai hakim atas benar atau tidaknya pengaturan Tuhan itu?

Berdasarkan kisah ayub tersebut, berikut fakta menarik yang  benar sesuai dengan teks di atas adalah….

a.    Ayub adalah hamba Allah tidak percaya dengan penyelenggaraan Ilahi

b.    Ayub adalah seorang yang berdosa karena menerima musibah luar biasa dari Allah

c. Allah memberi cobaan yang tidak sebanding dengan kemampuan manusia menanganinya

d.   Cinta Allah terhadap umat-Nya khususnya Ayub ditunjukan melalui cobaan atau musibah yang diberikan Tuhan

e.   Sekalipun Ayub orang yang saleh, hidup dalam kekudusan, namun Tuhan tetap mengizinkan semua musibah terjadi dalam hidup Ayub

 

2.    Peristiwa keterpurukan Ayub, membuat Ayub mengadu kepada Tuhan akan penderitaannya. Berikut sikap yang dapat kita teladani dari Ayub adalah….

a.    jika masalah hidup tidak kunjung usai, maka mengutuk Tuhan adalah jalan terbaik

b.  Mengadu tentang masalah hidup kepada Tuhan adalah pantangan bagi orang beriman

c.    Mengadu adalah sikap protes dan menyalahkan Tuhan karena ketidak adilan Tuhan di tengah persoalan kehidupan

d.    mengadu adalah sikap manusiawi yang baik, sebab mengadu dengan sarana doa kita mampu memahami rencana Allah 

e.    Tuhan  tak akan pernah ikut campur masalah duniawi, maka percaya bahwa hidup ini adalah sebab akibat

 

3.    Bacalah teks berikut berdasarkan kisah Ayub!

                .sikap kerendahan hati di hadapan Tuhan

               I.mengakui keterbatasan kita di dalam segala hal 

             II.mengakui kemahakuasaan Tuhan yang mengatasi segala sesuatu

           III.menerima segala penderitaan yang Tuhan ijinkan terjadi di dalam hidup ini dengan iman dan pengharapan

           IV.menjalani hidup ini dengan setia, sebab suatu saat nanti keadilan dan kasih Tuhan akan dinyatakan bagi kita

            V.tidak ada cara lain dalam menghadapi musibah selain diam dan pasrah

           VI.iman yang kuat ditandai dengan sikap yang berani protes, mengeluh, dan menuntut janji Allah

Berikut garis besar sebagai pelajaran hidup dari kisah ayub adalah….

a.    ii, iv, v, vi dan vii

b.    i, ii, iii, iv, dan vi

c.     i, ii, iii, iv, dan v

d.    ii, iii, v, vi, dan vii

e.    i, iii, v, vi dan vii

 

4.    Perlu adanya komunikasi batin dalam keluarga.  Syarat komunikasi batin dalam keluarga adalah….

a.    jujur dan tanpa pamrih

b.    terbuka dan saling mendengarkan

c.     tegas dan berusaha dapat dipercaya

d.    penuh iman dan tanggung jawab

e.    saling peduli dan saling percaya diri

 

5.    “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.  Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat” (Mat 5:1-12)

Dapat disimpulkan bahwa….

a.    Belajar untuk hidup miskin sangat baik untuk membiasakan diri kita menjadi pribadi kuat dan tahan cobaan.

b.    Kita hendaknya lemah lembut, maksudnya ialah “salah jika bersikap tegas apapun konteksnya” Sebab tegas dapat menyakiti hati orang lain apalagi setiap orang adalah pemimpin diri dan orang lain.

c.     Kita diajak untuk berhati kudus yang berarti hidup sesuai kehendak Allah. Tindakan, pikiran, dan hati yang baik serta mulia kepada segala makhluk adalah gambaran hidup yang semakin berkualitas dan kudus.

d.    Belajar untuk hidup miskin sangat baik untuk membiasakan diri kita menjadi pribadi kuat dan tahan cobaan.

e.    Ketiap manusia diajak untuk memperjuangkan iman kepercayaan di tengah penindasan dan ketidakadilan. Sebab kepercayaan kita adalah agama Allah. menegakkan iman kepercayaan berarti menegakkan kebenaran.

 

6.    Tujuan perkawinan adalah untuk saling mensejahterakan suami dan istri secara bersama-sama dan bukan kesejahteraan pribadi salah satu pasangan. Karena ada bahaya bahwa ada pasangan yang diperalat untuk memperoleh kesejahteraan materil. Kitab Suci berkata: “Tidaklah baik, bahwa manusia sendiri saja. Kami hendak mengadakan seorang pendamping untuk menjadi teman hidupnya... Lalu Allah mengambil sebuah tulang rusuk Adam dan membentuknya menjadi seorang wanita.Maka pria akan meninggalkan ibu-bapaknya untuk mengikat diri pada istrinya dan mereka akan menjadi satu jiwa-raganya ” (Kej 2:18- 25). Setelah membaca  teks di atas, pernyataan yang tepat sesuai tujuan perkawinan gereja katolik adalah…

a. kesetiaan menempuh hidup perkawinan adalah kunci kesejahteraan, terutama kesejahteraan ekonomi adalah tanggung jawab suami sebagai kepala keluarga.

b.   Mencintai dan dicintai adalah kebutuhan mendasar pasangan suami istri, terutama tanggung jawab suami terhadap kebutuhan istri secara materil harus selalu diperhatikan.

c.     Menjaga kesetiaan hidup berdampingan suami istri sangatlah mudah cukup berbekal pada iman dan ketaatan kepada Allah tanpa berjuang keras, sebab suka duka pasangan tanggungan bersama.

d.     Karena mereka adalah satu bukan lagi menjadi dua. Satu fasilitas, satu kebutuhan, satu tugas, dan satu pikiran. Sebab dua pribadi menjadi satu adalah sebuah tujuan yang menyejahterakan.

e.     Suami dan istri mempunyai tanggung jawab sama untuk saling menyejahterakan lahir dan batin. Kesejahteraan lahir dan batin mencakup seluruh aspek hidup manusiawi. Sebab mereka bukan lagi sendiri, melainkan dua menjadi satu.

 

7.    Cermatilah halangan-halangan perkawinan gereja katolik berikut ini

  1. Impotensi
  2. Adanya ikatan perkawinan 
  3. Disparitas culture 
  4. Tahbisan Awam
  5. Kaul kemurnian dalam suatu tarekat religius 
  6. Penculikan dan penahanan
  7. Korban Bullying
  8. Persaudaraan 
  9. Hubungan sahabat
  10. Halangan kelayakan publik 
  11. Adopsi 

Halangan-halangan perkawinan yang benar terdapat pada nomor….

a.     1, 2, 8, dan 9

b.     2, 5, 8, dan 11

c.     3, 4, 7, dan 9

d.     4, 9, 10, dan 11

e.     1, 5, 7, dan  9

 

8.    Inti kehidupan membiara yang juga dituntut dari setiap orang Kristen, ialah persatuan atau keakraban dengan Kristus. Tugas ataupun karier adalah soal tambahan. Tanpa keakraban ini maka kehidupan membiara sebenarnya tak memiliki suatu dasar. Seorang biarawan hendaknya selalu bersatu dengan Kristus dan menerima pola nasib hidup Yesus Kristus secara radikal bagi dirinya. Oleh karena itu, semboyan klasik hidup membiara ialah ”Mengikuti jejak Tuhan kita Yesus Kristus”, atau ”Meniru Kristus” (Lumen Gentium, Art. 42). Ungkapan ini tidak boleh ditafsirkan secara lahiriah saja. Mereka yang mengikuti Kristus berarti ”meneladan bentuk kehidupan-Nya” (Lumen Gentium, Art. 44). Akan tetapi, meneladani harus diusahakan sedemikian rupa sehingga mereka sungguh bersatu dan menyerupai Kristus. Seseorang yang tampak  berkomitmen menjalani hidup membiara sesuai nilai-nilai religius dari teks diatas adalah….

a.    “Tuhan jika aku Engkau panggil untuk melayani umatmu, semoga aku siap dan sungguh bisa menjadi panutan hidup dalam kesederhanaan” begitulah yang ku dengar ketika Cindy berdoa.

b.    Berkali-kali Rony meminta restu mama dan papanya, hingga ia harus tersungkur lalu berlutut “Mama dan papa harus tau, sesungguhnya hidup keluarga kita yang duniawi ini bisa dimusnahkan  dengan sekecap kata dari Allah. Apakah kalian mikir sampai sini? itulah mengapa aku ingin hidup dengan cara beda”

c.     “Tak seorang anakpun yang tau identitasku, sengaja aku sembunyikan ini di komunitas Gonzaga. Sesungguhnya identitasku bukanlah persoalan mereka, melainkan persoalanku dengan-Nya yang memanggilku sejak semula” Tegas Pater Okta ketika pertemuan dengan para Pater Moderator  Sekolah Jesuit Indonesia

d.    “Entah mengapa sejak kunjungan Pater Andri kerumah, hidup kami tampak semakin harmonis dan  setiap ruangan rumah terpancarkan energi damai sukacita. Wajar saja selain seorang kepala, Pater Andri adalah seorang imam Jesuit” Kesaksian Nindy ketika sharing kelompok pelajaran agama.

e.    Sejak Oktober  Rayio tampak aneh dan non realistis, mungkin ini sebuah firasat. Siang tadi, Ia pernah berkata kepada Oma nya “ jika nanti Bunda Maria menjemputku, Oma jangan mencariku, sebab Bunda Maria berniat mempertemukanku dengan mami dan papi”

 

9.     Kerja atau bekerja adalah ciri hakiki hidup manusia. Dengan bekerja hidup manusia memperoleh arti. Dengan bekerja, seseorang merasa dirinya berharga di tengah keluarga dan masyarakat. Demi hormat terhadap martabat manusia tidak seorang pun boleh dihalangi bekerja. Demi harga diri setiap orang harus bekerja menanggung hidupnya sendiri dengan nafkah yang ia peroleh dan mendukung hidup bersama. Namun pekerjaan juga mempunyai makna religius. Allah sendiri dilukiskan sebagai Pencipta yang bekerja dari hari pertama sampai hari yang keenam dan pada hari yang ketujuh beristirahat dari pekerjaan yang dikerjakan-Nya. (Kej 1:1-2:3). 

a.    Allah menyuruh manusia untuk bekerja. Dunia dan makhluk-makhluk lainnya diserahkan oleh Allah kepada manusia kuat dan tangguh seperti Abraham serta memiliki kebebasan sebagai pengguna dan penakluk.

b.    Dengan demikian manusia menjadi wakil Allah di dunia ini. Ia menjadi penguasa sekaligus pekerja bebas yang menyelenggarakan dan menambah  kuantitas  ciptaan Tuhan.

c.     Dengan bekerja manusia bukan saja dapat bekerja sama dengan Tuhan, tetapi juga mampu menjadi tuan tanah bagi yang kuat dan budak pekerja bagi yang lemah.

d.    Dengan bekerja manusia mendekatkan dirinya secara pribadi dengan Allah, karena manusia adalah pewaris Allah yang memiliki dan mencipta semesta dengan kecerdasannya.

e.    Manusia akhirnya teruntuk bagi Allah sebagai yang terakhir. Kerja, akhirnya merupakan salah satu bentuk pengabdian pribadi kepada Allah sebagai tujuan akhir manusia. Disini menjadi nyata bahwa kerja sungguh bisa mempunyai aspek religius, selain aspek pribadi dan sosial.

 

10. Bukan persoalan “kawin” atau ”tidak kawin”, melainkan penyerahan secara menyeluruh kepada Kristus, yang dinyatakan dengan meninggalkan segala-galanya demi Kristus dan terus-menerus berusaha mengarahkan diri kepada Kristus terutama melalui hidup doa. 

Kalimat di atas adalah makna dari sebuah kaul….

a.    kemurnian

b.    keutamaan

c.     kemiskinan

d.    ketaatan

e.    kesakralan

 

Essay

11. Seandainya anda adalah orang tua, anakmu  bertanya demikian: “Apakah kita manusia boleh kaya raya? Untuk apa kekayaan manusia jika manusia diarahkan pada tujuan kekudusan? Apa pentingnya tujuan hidup atau personal mission statement? bagaimana anda menanggapi pertanyaan tersebut?


12. 

Apa yang akan kamu tanggapi berdasarkan ajaran tradisi gereja katolik soal perkawinan?


 

13. Jelaskan beberapa hal yang yang dapat memperburuk keadaan ekonomi keluarga!


 

14. Jelaskan upaya-upaya yang dapat menyejahterakan batin suami istri!


 

15. Jelaskan 3 halangan perkawinan Gereja katolik  beserta contoh kasusnya!


 

16. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hubungan dekat dengan Tuhan?


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar