Sabtu, 12 November 2022

PENCIPTAAN

Sifat manusiawi kita membuat jarak yang memisahkan dan sangat amat terbatas dengan kuasa Ilahi  Maha Agung. Karena akal kita/kemampuan/nalar/pengetahuan ini lah yang mengurung perasaan/ hati untuk mengimani sesuatu yang tidak diketahui akal. 

Hari Penciptaan ke-1 (Kej 1:1-5)Allah menciptakan langit dan bumi. 

Hari Penciptaan Ke-2 (Kej 1:6-8)Allah menciptakan cakrawala. (bdk: https://alkitab.sabda.org/lexicon.php?word=cakrawala) 

Hari Penciptaan Ke-3 (Kej 1:9-13)Allah menciptakan tanah kering. Benua dan pulau-pulau berada di atas air. Allah menciptakan kehidupan ini supaya bisa berkesinambungan; tumbuhan diberi kemampuan untuk bereproduksi. Tumbuhan diciptakan dalam keragaman yang besar (banyak "jenis"). 

Hari Penciptaan Ke-4 (Kej 1:14-19): Allah menciptakan semua bintang dan benda-benda langit. Pergerakan dari benda-benda langit ini akan membantu manusia untuk memahami dimensi waktu. Dua benda langit besar diciptakan berkaitan dengan bumi.

Hari Penciptaan Ke-5 (Kej 1:20-23): Allah menciptakan semua makhluk yang hidup di dalam air. Setiap makhluk apapun yang hidup di dalam air diciptakan di hari ke-5 ini. Allah juga menciptakan semua burung. Bahasa yang digunakan di bagian ini secara tersirat menyatakan kalau Allah mungkin juga menciptakan serangga di hari ke-5 ini (atau, jika tidak, serangga mungkin diciptakan pada hari ke-6).

Hari Penciptaan Ke-6 (Kej 1:24-31): Allah menciptakan semua makhluk yang hidup di atas tanah kering. Termasuk manusia dan setiap jenis makhluk yang belum diciptakan pada hari-hari sebelumnya. Allah menyatakan bahwa segala yang dijadikan-Nya ini baik.

Allah Tritunggal kemudian berunding satu sama lainnya. "Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita" (Kej 1:26). Ini bukan wahyu secara tersurat mengenai Allah Tritunggal, tetapi menjadi dasar bagi kita untuk memahami soal ini. Sama seperti ketika Allah menggunakan sebutan "kami" ketika merujuk diri-Nya.

Allah menciptakan manusia, dan manusia diciptakan menurut gambar Allah (laki-laki dan perempuan menampakkan gambaran ini). Manusia menjadi yang teristimewa di antara semua makhluk ciptaan lainnya. Untuk menekankan hal ini, Allah memberikan otoritas kepada manusia untuk berkuasa atas bumi dan atas semua makhluk lainnya.

Allah memberkati manusia dan memerintahkannya untuk bereproduksi, memenuhi bumi dan menaklukkannya (menguasainya di bawah otoritas manusia yang sah, sebagaimana diizinkan oleh Allah).

Allah memerintahkan manusia dan semua makhluk lainnya supaya memakan tumbuh-tumbuhan saja. Allah tidak membatalkan perintah ini hingga di kitab Kejadian 9:3-4 kelak.

Pekerjaan penciptaan Allah selesai pada akhir hari keenam. Seluruh alam semesta dan isinya, dalam seluruh keindahan dan kesempurnaannya, sepenuhnya dibentuk dalam enam hari, berkesinambungan, 24 jam per harinya. Setelah menyelesaikan penciptaan-Nya, Allah menyatakan bahwa semuanya sangat baik.

Hari Penciptaan Ke-7 (Kej 2:1-3)

Allah beristirahat. Bukan untuk menunjukkan bahwa Dia lelah karena upaya penciptaan-Nya, tetapi untuk menunjukkan bahwa karya penciptaan-Nya telah selesai. Selanjutnya, Allah menetapkan pola di mana ada satu hari untuk setiap tujuh hari bagi manusia untuk beristirahat. Kelak, memelihara hari Sabat akan menjadi ciri yang membedakan umat pilihan Allah dengan yang bukan (Kel 20: 8-11). 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar