Selasa, 12 Januari 2021

KSPL SMA X

ALKITAP DI TULIS OLEH MANUSIA. MENGAPA?


1. Alkitab adalah buku kesaksian tentang Allah dan jawaban manusia.

2. Alkitab adalah unik ( bahasa asli, perpus kecil, pengarang yang tercantum kecil, gaya bahasa)

3. KS adalah sabda allah dalam bahasa manusia yang berarti ks allah berbicara dengan orang beriman. Dengan perantaraan manusia yang menulisnya, dengan cara dan kata-kata manusia


Makna istilah “Perjanjian Lama”

 •Istilah “Perjanjian Lama” dipergunakan untuk membedakan dengan “Perjanjian Baru”. Dalam sejarah keselamatan, relasi manusia dengan Allah diikat dengan perjanjian, yang dalam Perjanjian Lama manusia diwakili oleh bangsa Israel, teristimewa melalui para pemimpin mereka. Perjanjian itu adalah perjanjian kasih yang menyelamatkan. Dalam perjanjian itu, Allah berjanji akan senantiasa menyelamatkan manusia, dan dari pihak manusia Allah menuntut kesetiaan. 


•Sayangnya kesetiaan Allah itu seringkali dibalas dengan ketidaksetiaan Israel. Maka Allah yang adalah setia tetap menjanjikan penyelamatan pada manusia dengan cara memperbaharui perjanjian melalui putraNya sendiri Yesus Kristus. Maka Perjanjian Lama menunjuk pada perjanjian antara manusia dengan Allah sebelum Kristus.

 
•Walaupun “Perjanjian Lama” pada dasarnya belum sempurna dan telah ternodai, namun apa yang diungkapkan di dalamnya tetap penting, sebab ia   mengungkapkan kepada semua orang pengertian tentang Allah dan manusia serta cara-cara Allah yang adil dan Rahim; bergaul dengan manusia.

 

Kitab-Kitab KSPL memaparkan cara pendidikan ilahiah yang sejati, kesadaran hidup akan Allah, ajaran-ajaran yang luhur tentang Allah, kebijaksanaan perikehidupan manusia,, perbendaharaan doa-doa yang menakjubkan. Dan terutama memuat janji kedatangan Kristus Penebus, mempersiapkan warta, Kerajaan Allah, yang dinyatakan dalam nubuat-nubuat (lih. Luk 24:44 Yoh 5:39; 1Ptr 1:10), dengan pelbagai lambang (lih. 1Kor 10:11)
 
maka Paulus menegaskan : “Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung ini masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca Perjanjian Lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya (2 Kor 3:14). Maka “perjanjian lama” hanya mungkin dipahami bila kita juga memahami “perjanjian baru” dalam Kristus.

 Mengapa bangsa terpilih adalah bangsa Israel?


jawab: pada dasarnya   bangsa yang pertama kali berbudaya adlah bangsa Israel. Sejak manusia jatuh dalam dosa, allah tetap membuka pintu keselamatan kepada semua bangsa manusia. Pintu keselamatan  itu di selenggarakan dalam janji janjinya. Memlalui bangsa yang berbudaya itulah karya allah dapat di akui/ di Imani sebagai Yahwe (lord). Maka janji janji itu di berikan kepadada bangsa Israel di mulai dari bapa segala bangsa (abraham-----para nabi-----yaitu Israel) maka bangsa pilihan (Israel sebagai sarana allah menyampaikan janji-janji penyelamatan bagi segenap manusia)
kepenuhan janji adalah Yesus Kristus……


Pentingnya memperlajari KSPL?

 1. Pertama, dengan mempelajari Perjanjian Lama, kita akan melihat bagaimana Allah secara terus-menerus dan dengan setia menyatakan Diri-Nya untuk dikenal; dan bagaimana bangsa Israel menanggapi pewahyuan Allah itu. Hubungan timbal-balik antara Allah dengan bangsa Israel tersebut dapat menjadi cermin bagi manusia yang hidup zaman sekarang dalam membangun relasi yang lebih baik dengan Allah.

2. Kedua, Kitab Suci Perjanjian Lama bukan buku yang pertama-tama hendak menguraikan fakta-fakta sejarah, melainkan dan terutama hendak mengungkapkan Allah yang berfirman, yang menyampaikan rencana dan tindakan penyelamatan kepada manusia. Perjanjian Lama adalah Firman Allah. Karena Firman Allah, maka manusia diminta untuk mau mendengarkan dan menjalankan apa yang difirmankan-Nya.

3. Ketiga, beberapa bagian kitab Perjanjian Lama berisi nubuat-nubuat tentang Juruselamat yang dijanjikan Allah, yang digenapi dalam diri Yesus Kristus. Oleh karena itu, pemahaman diri Yesus Kristus sebagai penggenapan janji Allah dapat sepenuhnya difahami bila kita mempelajari Perjanjian Lama.

4. Keempat, Yesus sendiri sebagai orang Yahudi mendasarkan pengajaran- Nya dari Kitab Perjanjian Lama. Ia tidak meniadakan Perjanjian Lama, melainkan meneguhkan dan sekaligus memperbaharuinya.


Memahami Jenis Sastra dalam Perjanjian Lama

Cobalah membaca secara acak satu perikope dari Kitab I Raja-raja, Kitab Imamat, Kitab Amsal, Mazmur! 
Apakah kalian merasakan sendiri adanya perbedaan dalam penuturan Isi Perjanjian Lama?

 


Kesimpulan/peneguhan

Sepanjang masa Allah senantiasa mewahyukan Diri. Pewahyuan Diri Allah pada dasarnya tertuju kepada semua manusia dari segala bangsa. Pewahyuan Diri Allah yang universal itu, ditanggapi dengan berbagai macam cara dan sikap. Dari sekian banyak bangsa manusia, ada satu kelompok bangsa yang menanggapi pewahyuan Diri Allah itu secara khas, yaitu bangsa Israel, yang sekaligus dipakai Allah untuk menjadi sarana dalam menyampaikan rencana penyelamatan-Nya, sebagaimana terungkap dalam Kitab-Kitab Perjanjian Lama.

Mengingat isi Perjanjian Lama yang sangat penting itu, maka membaca dan mendalami Kitab Perjanjian Lama merupakan keharusan. 

Pertama, dengan mempelajari Perjanjian Lama, kita akan melihat bagaimana Allah secara terus-menerus dan dengan setia menyatakan Diri-Nya untuk dikenal; dan bagaimana bangsa Israel menanggapi pewahyuan Allah itu. Hubungan timbal-balik antara Allah dengan bangsa Israel tersebut dapat menjadi cermin bagi manusia yang hidup zaman sekarang dalam membangun relasi yang lebih baik dengan Allah.

 

Kedua, Kitab Suci Perjanjian Lama bukan buku yang pertamatama hendak menguraikan fakta-fakta sejarah, melainkan dan terutama hendak mengungkapkan Allah yang berfirman, yang menyampaikan rencana dan tindakan penyelamatan kepada manusia. Perjanjian Lama adalah Firman Allah. Karena Firman Allah, maka manusia diminta untuk mau mendengarkan dan menjalankan apa yang difirmankan-Nya. 

Ketiga, beberapa bagian kitab Perjanjian Lama berisi nubuat-nubuat tentang Juru Selamat yang dijanjikan Allah, yang digenapi dalam diri Yesus Kristus. Oleh karena itu, pemahaman diri Yesus Kristus sebagai penggenapan janji Allah dapat sepenuhnya dipahami bila kita mempelajari Perjanjian Lama. 

Keempat, Yesus sendiri sebagai orang Yahudi mendasarkan pengajaran-Nya dari Kitab Perjanjian Lama. Ia tidak meniadakan Perjanjian Lama, melainkan meneguhkan dan sekaligus memperbaharuinya.

TUGAS 

Rumuskan pesan yang terdapat di dalamnya, apakah pesan itu masih relevan bagi hidupmu saat ini.

•            Kejadian 11: 1-9
•            Keluaran 32: 1-35
•            Imamat 25: 1-22
•            Mazmur 75:1-11
•            Pengkotbah 8:11 – 12
•            Kebijaksanaan Salomo 15:1-19


HAL LAIN 

Pertanyaan:
Saya sewaktu kuliah di Universitas Kristen Petra, pernah mengambil mata kuliah Sains Penciptaan.
Selama ini, yg saya tahu, sains penciptaan adalah “produk” protestan. bagaimana tanggapan Gereja Katolik terhadap Sains Penciptaan ini? apakah ini hanya “sains”? atau sains yg benar-benar bisa dibuktikan?
Alexander Pontoh
Jawaban:
Shalom Alexander Pontoh,
Terus terang, saya hanya pernah mengikuti ceramah tentang Sains Penciptaan ini melalui program televisi, sehingga mungkin tidak selengkap dengan apa yang anda ketahui melalui kuliah. Sepanjang ingatan saya, memang program tersebut berusaha membuktikan adanya penciptaan dunia secara bertahap, berdasarkan dengan bukti-bukti batuan dan fosil yang ditemukan dari jaman purbakala. Tujuan utamanya adalah untuk membuktikan bahwa penciptaan bukan berasal dari sesuatu yang terjadi dengan sendirinya secara kebetulan (Big Bang), namun karena benar-benar diciptakan oleh Tuhan.
Tentang hal penciptaan ini, sebenarnya Gereja Katolik juga mempunyai prinsip yang sama, yaitu bahwa dunia dan alam semesta diciptakan oleh Tuhan, dan bukannya oleh Big Bang, semacam “kecelakaan” dan kebetulan semata- mata. Maka, Gereja Katolik tidak melarang Sains Penciptaan, di mana para ahli berusaha menemukan bukti-bukti dan menarik kesimpulan dari bukti-bukti yang ditemukan, tentang Penciptaan, secara khusus penciptaan manusia. Namun demikian, terdapat prinsip dasar yang harus tetap diakui, karena bersumber dari Alkitab, yaitu: 1) jiwa manusia diciptakan langsung oleh Tuhan, dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada, dan 2) penciptaan tubuh manusia diperoleh dari sesuatu yang sudah ada (yaitu debu tanah sesuai dengan Kej 2:7), namun hal ini tidak berarti bahwa manusia bebas mengatakan bahwa sesuatu yang sudah ada itu adalah tubuh hewan. Dengan prinsip ini maka Gereja Katolik menolak prinsip pengajaran evolusi makro (Macroevolution), yaitu bahwa manusia berasal dari kera. Silakan membaca jawaban yang sudah pernah saya tuliskan di sini, tentang Bagaimana hubungan teori evolusi dengan iman, silakan klik. Tubuh Adam haruslah merupakan hasil dari campur tangan Tuhan untuk mengubah materi apapun yang sudah ada (pre-existing matter) dan menjadikannya layak sebagai tubuh yang dapat menerima jiwa manusia. 3) Penciptaan manusia berasal dari sepasang pria dan wanita (yaitu Adam dan Hawa- Monogenism) dan bukan dari banyak pasang (Polygenism) karena melalui Adam dan Hawalah dosa asal diturunkan kepada seluruh manusia.
Berikut ini kutipannya dalam bahasa Inggris, surat ensiklik Paus Pius XII, Humani Generis, 1950″
36. For these reasons the Teaching Authority of the Church does not forbid that, in conformity with the present state of human sciences and sacred theology, research and discussions, on the part of men experienced in both fields, take place with regard to the doctrine of evolution, in as far as it inquires into the origin of the human body as coming from pre-existent and living matter — for the Catholic faith obliges us to hold that souls are immediately created by God. However this must be done in such a way that the reasons for both opinions, that is, those favorable and those unfavorable to evolution, be weighed and judged with the necessary seriousness, moderation and measure, and provided that all are prepared to submit to the judgment of the Church, to whom Christ has given the mission of interpreting authentically the Sacred Scriptures and of defending the dogmas of faithful[11] Some however rashly transgress this liberty of discussion, when they act as if the origin of the human body from preexisting and living matter were already completely certain and proved by the facts which have been discovered up to now and by reasoning on those facts, and as if there were nothing in the sources of divine revelation which demands the greatest moderation and caution in this question.
37. When, however, there is question of another conjectural opinion, namely polygenism, the children of the Church by no means enjoy such liberty. For the faithful cannot embrace that opinion which maintains either that after Adam there existed on this earth true men who did not take their origin through natural generation from him as from the first parent of all or that Adam represents a certain number of first parents. Now it is in no way apparent how such an opinion can be reconciled with that which the sources of revealed truth and the documents of the Teaching Authority of the Church propose with regard to original sin, which proceeds from a sin actually committed by an individual Adam and which through generation is passed on to all and is in everyone as his own.[12]
Selanjutnya, silakan anda klik di sini untuk membaca selengkapnya surat ensiklik Paus Pius XII tersebut. Pada dasarnya, harus diakui bahwa mengenai Penciptaan ini memang banyak melibatkan hipotesa-hipotesa yang belum dapat dipastikan kebenarannya, justru karena begitu besar rentang waktu peristiwa penciptaan itu dengan masa sekarang. Ini merupakan tantangan bagi para ilmuwan, tetapi juga harus menjadikan kita menjadi lebih kritis untuk menanggapi hasil-hasil penemuan pada saat ini, karena bisa saja kesimpulan ditarik atas dasar hipotesa. Untuk inilah Paus Pius XII mengingatkan kita agar waspada, dan tidak mudah percaya atas teori- teori yang berkembang sekarang ini, secara khusus Big bang dan Macro-evolution. Sebab dasar teori-teori tersebut sesungguhnya adalah hipotesa, sehingga tentu lebih baik jika kita mempercayai sumber yang lebih pasti, yaitu pengajaran Magisterium Gereja, sebab prinsip pengajaran tersebut berdasarkan Wahyu Ilahi dari Allah sendiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar